Ningyou Joruri, “Wayang Golek” Tradisional Jepang
top of page

Ningyou Joruri, “Wayang Golek” Tradisional Jepang

Ningyou joruri atau bunraku merupakan seni pertunjukang berasal dari Jepang yang menggunakan wayang boneka. Simplenya, ningyou joruri adalah wayang golek/boneka tradisionalnya orang Jepang. Bedanya ningyou joruri dengan wayang golek terletak pada dalangnya. Di wayang golek Indonesia, dalang sekaligus menjadi narator dan mengendalikan bonekanya sendirian, sedangkan di ningyou joruri 1 boneka dikendalikan oleh 3 orang dan ada seorang naratornya sendiri. Ningyou joruri juga memiliki background music yang dimainkan dengan alat musik tradisional bernama Shamisen.


Boneka yang digunakan pada pementasan (sc: Kevin Ong/Flickr)

Pada tahun 1684 seorang narator profesional bernama Takemoto Gidayu pertama kali mendirikan teater bunrakunya di Osaka yang konon itu adalah akar dari ningyou joruri diawali. Ningyou joruri sebenarnya dua kesenian tradisional yang digabungkan menjadi 1 yaitu seni boneka dan cerita naratif yang di iringi musik.

Pementasan Ningyou Joruri (sc: sodai gomi/Flickr)

Cerita ningyou joruri dasarnya terbagi menjadi 3 yaitu jidaimono (cerita tentang sebelum zaman edo), sewamono (cerita tentang kehidupan masyarakan umum), dan keigoto (pementasan ningyou joruri yang lebih fokus pada musiknya). Contoh cerita yang terkenal dari masing-masing cerita adalah Yoshitsune Senbonzakura untuk cerita jidaimono, Sonezaki Shinjuu untuk cerita sewamono, dab Gojo Ohashii untuk keigoto. Ada juga cerita yang mereka angkat menjadi pementasan kabuki seperti Yoshitsune Senbonzakura seperti video di bawah ini.

 

(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)

Check our Instagram

bottom of page