Igo, Board Game Strategi Perang Asal Tiongkok
top of page

Igo, Board Game Strategi Perang Asal Tiongkok

Igo adalah permainan papan yang dimainkan oleh 2 orang pemain. Kata igo berasal dari Jepang dengan huruf kanji 囲碁. Sedangkan dalam Bahasa Mandari disebut dengan weiqi dengan aksara 围棋 (wéiqí). Permainan igo ini sebenarnya berasal dari negara China walaupun memiliki penyebutan di negara-negara tertentu. Ada yang mengatakan kalau permainan ini sudah berusia 4 milenium. Dengan kata lain sudah ada sejak sekitar tahun 2000 sebelum masehi.Ada juga yang mengatakan, bahwa permainan ini ditemukan oleh Kaisar Shun yang berkuasa pada tahun 2256-2206 sebelum masehi di China. Kalau dilihat dari cara bermainnya, permainan ini seolah-olah bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan para pemainnya. Selain itu permainan ini dianggap sebagai permainan yang dimainkan oleh kaum aristokrat (kaum kelas atas) maupun kaum terpelajar rakyat China pada zaman itu.

Igo Board Game (sc: Crispin Semmens/Flickr)

Permainan igo ini mirip dengan catur konvensional. Memiliki 2 warna batu, yaitu hitam dan putih. Bedanya dari permainan catur adalah batu/bidaknya tidak disusun sesuai urutan. Ukuran papannya pun cukup besar, yakni 19x19 garis. Tujuan akhir atau goal dari permainan ini adalah memperoleh teritori/wilayah yang terbanyak/terluas. Tentu saja pemain dituntut untuk menggunakan logika, konsentrasi maupun kreativitas yang baik untuk mendapatkan teritori sebanyak-banyaknya.

Batu Igo (sc: Ksionic/Flickr)

Jalan/alur dari permainan igo ini terdiri dari 3 alur yang sering disebut mirip dengan kehidupan manusia di dunia. Alur pertama adalah pemain yang meletakkan batu pertamanya di papan permainan. Hal ini menggambarkan bahwa manusia yang terlahir di dunia. Alur kedua adalah mulainya perebutan wilayah. Hal tersebut menggambarkan kehidupan manusia pada usia 20-40 tahunan (usia produktif) dimana banyak hal yang menyenangkan, memilukan, memusingkan dan lain-lain terjadi. Sedangkan alur yang terakhir adalah penghitungan banyaknya wilayah yang sudah dikuasai. Hal tersebut menggambarkan tentang seorang manusia yang mengumpulkan apa yang sudah dia lakukan semasa usia produktifnya. Seperti kata pepatah, “menuai apa yang sudah ditabur”.

sc: Ksionic/Flickr

Di negara tercinta kita ini yaitu Indonesia, sudah berdiri Federasi Igo Indonesia (FII) sejak tahun 2008. Tidak sedikit juga pemain igo asal Indonesia yang ikut serta dalam turnamen-turnamen kelas internasional seperti World Amateur Go Championship di Jepang, Korean Prime Minister’s Cup di Korea Selatan, SEA Games, dan Asian Games. Apakah kalian tertarik untuk memainkan board game ini? Atau kalian memiliki impian untuk menjadi pemain Igo professional?

 

(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)

Check our Instagram

bottom of page