Wayang Potehi, Wayang Golek Khas Tionghoa

Sebelumnya mimin pernah membahas tentang Wayang Golek yang dari Jepang bernama Ningyou Joruri. Sekarang kita membahas Wayang Golek khas dari saudara dekat Jepang yaitu Tiongkok. Nama Wayangnya adalah Potehi. Terdiri dari 3 huruf kanji yaitu 布(dibaca pou, berarti kain), 袋(dibaca te, berarti kantong), 戯(dibaca hi, berarti wayang). Dengan demikian arti dari Potehi secara harfiah adalah Wayang golek yang terbuat dari kantong kain. Bedanya antara Wayang Potehi dan Wayang Golek dari Indonesia adalah sang dalang memasukan tangannya langsung ke dalam wayang tersebut layaknya boneka tangan. Tidak seperti Wayang Golek Indonesia, sang dalang tidak memasukan tangannya kedalam boneka.

Boneka Potehi (sc: Adriansyah Adnan/Flickr)

Baca Juga: The Great Wall China, Tembok Besar Yang Membentang Sepanjang Negara China

Menurut legenda, seni Wayang Potehi ini ditemukan dalam sebuah penjara. Dalam penjara tersebut ada 5 orang yang akan dijatuhi hukuman mati. 4 orang diantaranya langsung bersedih, tetapi 1 orang sisanya malah memikirkan hal yang lebih menghibur terutama untuk diri sendiri yang akan dihukum mati. Akhirnya 5 orang ini mengumpulkan perkakas yang ada di sel seperti panci dan piring, kemudian mereka mulai menabuhnya sebagai pengiring permainan wayang mereka. Suara tabuhan mereka sampai terdengar oleh kaisar yang membuahkan dibatalkannya hukuman mati ke 5 orang tersebut.

Pementasan Wayang Potehi (sc: Bhudi Arto/Flickr)

Konon katanya, kesenian ini sudah berumur kurang lebih 3.000 tahun. Bukti sejarah yang bisa dibilang kuat menunjukan keberadaan kesenian ini sudah ada sejak zaman Dinasti Jin (265-420 M) kemudian berkembang pada zaman Dinasi Song (960-1279 M). Sedangkan masuk ke Nusantara / Indonesia sekitar abad ke 16 sampai 19. Kemudian di Indonesia pada tahun 1970an-1990an bisa dikatakan masa kelam untuk pertunjukan seni ini. Hal ini dikarenakan kekangan dari pihak penguasa pada jaman itu terhadap budaya Tionghoa. Selain itu sulitnya perizinan juga membuat pementasannya sangat susah untuk dijumpai.

---

(by: Dewa Arya - Tsubomi House TLC)