Shanghai, Kota Yang Memiliki Kemacetan Tinggi Walaupun Bukan Ibu Kota
top of page

Shanghai, Kota Yang Memiliki Kemacetan Tinggi Walaupun Bukan Ibu Kota


Gambaran Kota Shanghai (sc: PublicDomainPictures/Pixabay)

Umumnya, ibu kota adalah tempat pertumbuhan penduduk tertinggi dalam sebuah negara sehingga memiliki tingkat kemacetan yang tinggi pula. Beijing yang merupakan ibu kota dari China pun memiliki cukup banyak jumlah penduduk. Hanya saja, ada kota besar di China yang memiliki jumlah penduduk lebih banyak dari Beijing. Kota ini adalah Shanghai, atau modern ini sering disebut sebagai kota tersibuk di dataran Tiongkok. Karena memiliki tingkat kesibukan yang tinggi, kemacetan pun tidak dapat dihindari dari kota Shanghai.

Pemandangan Kota Shanghai (sc: 徐个个/Pixabay)

Walaupun bukan merupakan ibu kota, Shanghai menjadi kota besar yang cukup penting untuk dipertimbangkan. Dengan banyaknya faktor yang sudah disebutkan, wajar saja Shanghai menjadi kota dengan tingkat kemacetan yang tinggi. Tingkat kemacetan di Shanghai bahkan lebih tinggi dibandingkan Beijing. Karena menjadi kota yang besar, pemerintah kota tidak membiarkan kemacetan menjadi penghambat jalur perekonomian di Shanghai.

Jalan Tol Di Kota Shanghai (sc: zhuwei06191973/Pixabay)

Ada beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk menurunkan tingkat kemacetan di Shanghai. Bus diketahui telah menjadi sara transportasi utama, oleh karena itu pemerintah membebankan biaya yang murah untuk bus umum bagi rakyat. Jalan tol di atas kota juga dipilih sebagai salah satu cara untuk mengurangi tingkat kemacetan. Jal tol yang dibangun di atas kota ini dipilih untuk memberikan lahan pembangunan infrastruktur lain. Selain menggunakan bus atau jalan raya, banyak warga yang memilih untuk berjalan kaki untuk mengurangi angka kemacetan kota.

Bis Tingkat Kota Shanghai (sc: Lancier/Pixabay)

Banyak alternatif lain yang sedang dikembangkan guna menekan bertambahnya tingkat kemacetan di Shanghai, salah satunya adalah pembuatan kereta bawah tanah atau subway yang bisa memudahkan masyarakat untuk berpergian jauh. Hanya saja, masyarakat lebih suka menggunakan kendaraan umum yang terjangkau. Oleh karena itu, hal ini masih perlu dipertimbangkan lagi pemerintah.

 

(by: Vidya Surya Indah - Tsubomi House TLC)

Check our Instagram

bottom of page